Senin, 31 Maret 2014

ASPARAGUS






ASPARAGUS DAN MANFAATNYA
Asparagus, dalam pengertian umum, adalah suatu jenis sayuran dari satu spesies tumbuhan genus Asparagus, terutama batang muda dari Asparagus officinalis. Asparagus telah digunakan sejak lama sebagai bahan makanan karena rasanya yang sedap dan sifat diuretiknya. Dengan adanya sifat diuretik tersebut, asparagus berkhasiat untuk memperlancar saluran urin sehingga mampu memperbaiki kinerja ginjal. Asparagus merupakan sumber terbaik asam folat nabati, sangat rendah kalori, tidak mengandung lemak atau kolesterol, serta mengandung sangat sedikit natrium. Tumbuhan ini juga merupakan sumber rutin, suatu senyawa yang dapat memperkuat dinding kapiler.
Asparagus merupakan salah satu jenis sayuran yang dikonsumsi bagian batang muda atau tunasnya. Asparagus yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat dunia terdiri dari dua jenis, yaitu Asparagus putih dan Asparagus hijau. Asparagus putih dibudidayakan di dataran tinggi dan tidak banyak dijumpai di Indonesia.
Sayuran ini termasuk jenis sayuran mahal yang biasanya hanya tersedia di restoran dan hotel. Oleh karena itu, sayuran ini kurang begitu dikenal di kalangan masyarakat menengah ke bawah. Namun demikian, prospek pengembangan Asparagus ini cukup baik karena sayuran ini banyak diminati oleh masyarakat luar negeri sehingga ekspor komoditas asparagus dapat meningkatkan devisa negara serta memberikan keuntungan bagi petani.
Asparagus memiliki banyak sekali kandungan gizi yang mumpuni untuk menyembuhkan, mencegah penyakit, nutrisi tubuh dan bahkan zat-zat lain bisa berpengaruh pada perasaan pemakannya. Asparagus juga disebutkan sebagai bahan pangan yang kaya akan triptofan, vitamin B1, B2, B3, B6, mangan, serat pangan, tembaga, fosfor, kalium, dan protein. Kandungan gizi lain yang cukup potensial adalah besi, seng, magnesium, selenium, dan kalsium.
Asparagus kaya akan triptofan yang biasanya banyak terdapat pada produk hewani, seperti daging dan telur. Triptofan merupakan asam amino penghasil serotonin, yaitu suatu hormon untuk membuat relax saraf- saraf otak. Serotonin juga biasa disebut zat penidur. Sebaiknya, konsumsilah asparagus saat tidak beraktifitas.
Triptofan juga berfungsi untuk mengubah suasana hati.  Proses kimia di dalam tubuh kita bercampur dengan beberapa zat yang terkandung dari asparagus itu akan mempengaruhi hormone yang membuat kita merasa bahagia. Bila perasaan positif, hidup pun jauh lebih bahagia.
Selain itu, asparagus juga kaya akan vitamin B kompleks dan sejumlah mineral yang sangat bermanfaat bagi tubuh. Kandungan seratnya juga tergolong dalam kategori sangat baik.
Serat mempunyai manfaat untuk menurunkan kadar kolesterol dalam darah dengan menghambat penyerapan lemak atau kolesterol dalam usus besar, sehingga kadar kolesterol dalam darah tidak meningkat.
Begitulah cara asparagus mempengaruhi suasana hati. Selain baik untuk hati,ternyata kandungan gizi untuk tubuh juga luar biasa banyaknya. Saran dari saya, kalau pacar anda marah, bujuklah dia pergi ke restoran, pesankan menu asparagus untuk dia. Biarkan hormone bahagianya bereaksi saat dia memakan asparagus. Tapi ingat, jangan terlalu banyak memakannya, atau anda akan ditinggal tidur oleh pacar anda karna terjadi reaksi oleh zat penidur serotonin.

Kuras Racun dengan Asparagus
Kandungan gizi asparagus sangat baik (excellent). Sayuran ini membantu pertumbuhan anak-anak, menangkal berbagai penyakit degeneratif, dan dapat menyenangkan hati.   
Nama asparagus langsung diambil dari bahasa Latinnya, yaitu Asparagus officinalis yang termasuk ke dalam famili Asparagaceae dan genus Asparagus. Dalam bahasa Yunani, asparagus disebut aspharagos, sedang dalam bahasa Persia, dikenal dengan asparag yang berarti tumbuh.
Asparagus merupakan sejenis sayuran yang merupakan tanaman berumah dua. Artinya, tanaman ini ada yang jantan dan ada yang betina. Asparagus berasal dan banyak ditanam di Amerika, khususnya Amerika Utara, antara lain Lembah California, Sacramento, New Jersey, Carolina Selatan, dan Illinois. Rebung asparagus yang diambil sebagai sayuran adalah rebung yang besar berwarna putih, lunak, dan gemuk.
Lahan yang dibutuhkan oleh sayuran asparagus adalah dataran tinggi dengan ketinggian 600-900 m di atas permukaan laut. Asparagus dapat tumbuh optimal pada suhu antara 15-25 derajat Celsius dengan curah hujan yang cukup banyak dan merata sepanjang tahun, yaitu berkisar antara 2.500-3.000 mm/tahun.
Karena itu, syarat utama lahan harus dataran tinggi, berhawa sejuk, dan dekat sumber air agar kebutuhan air di musim kemarau tercukupi. Areal dengan kondisi seperti di atas jarang ditemukan di Indonesia.
Cegah Osteoporosis
Asparagus biasanya disajikan setelah direbus dan dikukus. Di Belanda, asparagus biasanya disajikan dalam bentuk pasta. Selain itu, asparagus biasanya diminyaki dengan olive oil dan dikonsumsi bersama keju. Asparagus yang disukai adalah yang bentuknya tidak terlalu panjang. Di Indonesia, asparagus biasanya disajikan dalam bentuk sup kepiting.
Asparagus merupakan salah satu jenis sayuran yang mempunyai nilai gizi yang sangat baik. Kandungan gizi asparagus dapat dilihat pada tabel. Asparagus merupakan sumber vitamin K, asam folat, vitamin C, dan vitamin A yang sangat luar biasa (excellent).
Konsumsi 1 cangkir asparagus dapat memenuhi 114,8 persen dari kebutuhan tubuh akan vitamin K setiap hari. Vitamin K berguna untuk pengeluaran protrombin yang diperlukan untuk pembekuan darah.
Selain itu, vitamin K juga diperlukan untuk pembentukan dan perbaikan tulang. Vitamin K dapat membantu proses sintesis osteocalcin yang dapat membantu mencegah osteoporosis.
Vitamin K memainkan peran penting di dalam saluran usus dan membantu mengubah glukosa menjadi glikogen untuk disimpan di dalam hati. Kekurangan vitamin K dapat menyebabkan perdarahan gusi, hidung, usus, dan saluran kencing.
Kadar asam folat pada asparagus mencapai 262,8 mkg per cangkir. Menurut The George Mateljan Foundation, konsumsi 1 cangkir asparagus telah dapat memenuhi 65,7 persen kebutuhan tubuh akan asam folat setiap hari.
Sifat Diuretik
Asparagus dapat disajikan panas ataupun dingin. Namun, pada proses pengolahan sebaiknya hindari peralatan masak yang menggunakan besi karena kandungan tanin akan bereaksi dengan besi dan menyebabkan perubahan warna pada asparagus.
Asparagus yang baik mempunyai bentuk melingkar. Asparagus putih mempunyai flavor yang lebih lembut dibandingkan dengan asparagus hijau. Di pasaran saat ini juga terdapat asparagus ungu yang lebih terasa seperti buah dibanding asparagus putih maupun hijau.
Untuk menghasilkan flavor yang terbaik, konsumsi asparagus sebaiknya dilakukan sehari atau dua hari setelah dibeli. Asparagus sebaiknya disimpan dalam refrigerator (lemari pendingin). Hindari pencahayaan lampu atau sinar matahari saat penyimpanan karena akan merusak struktur asam folat pada asparagus.
Asparagus mempunyai sifat diuretik yang sangat baik. Hal itu disebabkan kandungan asam amino asparagin di dalamnya. Sifat diuretik tersebut dapat dimanfaatkan untuk menguras komponen toksik (racun) yang ada di dalam tubuh, yaitu melalui urin.  
Namun, konsumsi asparagus berlebih dapat menyebabkan urin (air kencing) menjadi berbau tidak sedap. Hal itu disebabkan kombinasi methyl mercaptan dengan S-methyl-thioacrylate dan S-methyl-3- (methylthio)thiopropionate.
Penderita gout atau asam urat disarankan untuk tidak mengonsumsi asapargus secara berlebihan. Hal itu disebabkan kandungan purinnya yang cukup tinggi.
Sahabat Hati
Asparagus juga diunggulkan sebagai bahan pangan yang kaya akan triptofan, vitamin B1, B2, B3, B6, mangan, serat pangan, tembaga, fosfor, kalium, dan protein (kategori very good). Kandungan gizi lain yang cukup potensial adalah besi, seng, magnesium, selenium, dan kalsium (kategori good).  
Asparagus kaya akan triptofan yang biasanya banyak terdapat pada produk hewani, seperti daging dan telur. Triptofan merupakan asam amino penghasil serotonin, yaitu suatu hormon untuk mengendurkan saraf pada pusat otak. Itulah sebabnya, serotonin juga sering disebut sebagai hormon penidur.
Triptofan juga berfungsi untuk mengubah suasana hati, yakni makanan yang masuk ke dalam tubuh memiliki reaksi kimia yang dapat memengaruhi perasaan yang diproduksi otak. Bila perasaan positif, hidup pun jauh lebih bahagia.
Selain itu, asparagus juga kaya akan vitamin B kompleks dan sejumlah mineral yang sangat bermanfaat bagi tubuh. Kandungan seratnya juga tergolong dalam kategori sangat baik.
Serat mempunyai manfaat untuk menurunkan kadar kolesterol dalam darah dengan menghambat penyerapan lemak atau kolesterol dalam usus besar, sehingga kadar kolesterol dalam darah tidak meningkat.


Langkah-langkah budidaya Asparagus
Persiapan Bibit

Pembibitan Asparagus dapat dilakukan secara vegetatif dengan kultur jaringan, anakan yang berasal dari tunas maupun setek, serta secara generatif dari biji. Dari ke tiga asal bibit tersebut, bibit yang berasal dari biji lebih baik. Awalnya, bibit didatangkan dari Taiwan, tetapi mulai tahun 2007 ini petani mulai mengembangkan usaha pembibitan asparagus secara mandiri. Harga bibit Asparagus hijau mencapai 2,5 juta rupiah untuk setiap 2 pound atau 800 gram-nya. Dalam luasan 1 ha lahan memerlukan 600 gr bibit asparagus.

Asparagus merupakan tanaman yang ditanam secara tidak langsung (Indirect seedling) melalui persemaian. Dalam pembibitan dengan biji terdapat 6 tahap, yaitu :

1. Persemaian

Dalam persemaian, perlu diperhatikan pemilihan lahan persemaian yaitu lahan yang berdrainase baik, bukan bekas lahan tanaman asparagus, tanahnya gembur, subur dan berpasir. Bedengan tempat persemaian dilakukan pengolahan tanah, diberi pupuk dasar dan Furadan 3G untuk menghindari hama. Bedengan dibuat dengan lebar 120 cm, tinggi 20 – 25 cm, lebar parit 40 cm dengan kedalaman 40 cm.

2. Perendaman benih

Benih yang akan disemaikan sebelumnya direndam dalam air dingin pada suhu 27ºC selama 24-48 jam. Selama perendaman, air diganti 2 – 3 kali. Biji ynag mengambang pada saat perendaman dibuang.

3. Semai benih

Benih disemai pada tanah dengan jarak tanam 15×10 cm, dengan kedalaman 2,5 cm, setiap 1 lubang ditanam 1 biji. Di atas permukaan tanah ditutup jerami atau sekam kemudian disiram secukupnya.

4. Perawatan persemaian

Meliputi pencegahan hama dan penyakit dilakukan seawal mungkin.

5. Pemupukan

Sewaktu masih dipersemaian setiap 20 – 30 hari dilakukan pemupukan susulan urea.

6. Seleksi dan Pencabutan benih

Transplanting atau pemindahan bibit dilakukan setelah 5 – 6 bulan. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam transplanting diantaranya bibit yang akan dipindahkan adalah bibit yang sehat; bibit yang dicabut harus segera ditanam; dan sebelum penanaman akar dipotong, disisakan 20 cm, dan pucuk tanaman dipangkas hingga tinggi tanaman hanya ± 20 cm.

Pengolahan Tanah

Sebelum penanaman, lahan yang akan ditanami asparagus dibajak dalam dan merata. Dibuat parit dengan kedalaman 15 – 20 cm. Untuk tempat tanam, jarak antar tanaman 40 – 50 cm dan jarak antar baris 1,25 – 1,5 m. Pada awal tanam tidak digunakan pupuk kimia, tetapi menggunakan pupuk kandang.

Penanaman

Bibit yang ditanam adalah bibit yang sudah berumur 5 – 6 bulan. Penanaman dilakukan pada pagi hari sekitar jam 9 atau pada sore hari sekitar jam 4.

Pemeliharaan

Pemeliharaan tanaman Asparagus meliputi :

1. Pembumbunan

Apabila tunas sudah mulai tumbuh, dapat dilakukan pembumbunan. Pada musim hujan, parit diperdalam. Hal ini karena Asparagus tidak menyukai genangan.

2. Pemangkasan

Pemangkasan dilakukan setelah induk tanaman membentuk 8 – 10 batang, selebihnya dipangkas. Setelah mendekati masa panen batang yang dipelihara cukup 3 – 5 batang. Pemangkasan juga dilakukan pada cabang dan batang yang terserang hama atau penyakit.

3. Pengairan dan drainase

Dilakukan dengan cara menggenangi parit (di-Lêb) setinggi setengah dari tinggi parit, ditunggu hingga air meresap sampai atas, kemudian sisa air dibuang.irigasi pada musim kemarau dilakukan tiap 1 minggu sekali.

4. Pemupukan susulan

Selain pupuk susulan biasa, setiap tahun juga dilakukan pemupukan berkala, yaitu pemupukan berat seperti saat pertama kali tanam. Pada saat tersebut tidak dilakukan panen selama 3 – 4 minggu (fase istirahat) dan dilakukan seleksi induk. Pupuk susulan dilakukan dengan cara membuat parit sepanjang barisan berjarak 20 cm dari tanaman, dalamnya parit 15 cm kemudian pupuk dicampur dan ditutup dengan tanah. Pupuk susulan kimia diberikan setiap bulan, sedangkan pupuk kandang diberikan setiap 3 bulan sekali. Pupuk susulan ke empat kembali lagi seperti pupuk I, dan seterusnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar