ASPARAGUS DAN MANFAATNYA
Asparagus, dalam pengertian umum, adalah suatu jenis sayuran
dari satu spesies tumbuhan genus Asparagus, terutama batang muda dari Asparagus
officinalis. Asparagus telah digunakan sejak lama sebagai bahan makanan karena
rasanya yang sedap dan sifat diuretiknya. Dengan adanya sifat diuretik
tersebut, asparagus berkhasiat untuk memperlancar saluran urin sehingga mampu
memperbaiki kinerja ginjal. Asparagus merupakan sumber terbaik asam folat
nabati, sangat rendah kalori, tidak mengandung lemak atau kolesterol, serta
mengandung sangat sedikit natrium. Tumbuhan ini juga merupakan sumber rutin,
suatu senyawa yang dapat memperkuat dinding kapiler.
Asparagus merupakan salah satu jenis sayuran yang dikonsumsi
bagian batang muda atau tunasnya. Asparagus yang banyak dikonsumsi oleh
masyarakat dunia terdiri dari dua jenis, yaitu Asparagus putih dan Asparagus
hijau. Asparagus putih dibudidayakan di dataran tinggi dan tidak banyak
dijumpai di Indonesia.
Sayuran ini termasuk jenis sayuran mahal yang biasanya hanya
tersedia di restoran dan hotel. Oleh karena itu, sayuran ini kurang begitu
dikenal di kalangan masyarakat menengah ke bawah. Namun demikian, prospek
pengembangan Asparagus ini cukup baik karena sayuran ini banyak diminati oleh
masyarakat luar negeri sehingga ekspor komoditas asparagus dapat meningkatkan
devisa negara serta memberikan keuntungan bagi petani.
Asparagus memiliki banyak sekali kandungan gizi yang mumpuni
untuk menyembuhkan, mencegah penyakit, nutrisi tubuh dan bahkan zat-zat lain
bisa berpengaruh pada perasaan pemakannya. Asparagus juga disebutkan sebagai
bahan pangan yang kaya akan triptofan, vitamin B1, B2, B3, B6, mangan, serat
pangan, tembaga, fosfor, kalium, dan protein. Kandungan gizi lain yang cukup
potensial adalah besi, seng, magnesium, selenium, dan kalsium.
Asparagus kaya akan triptofan yang biasanya banyak terdapat
pada produk hewani, seperti daging dan telur. Triptofan merupakan asam amino
penghasil serotonin, yaitu suatu hormon untuk membuat relax saraf- saraf otak.
Serotonin juga biasa disebut zat penidur. Sebaiknya, konsumsilah asparagus saat
tidak beraktifitas.
Triptofan juga berfungsi untuk mengubah suasana hati. Proses kimia di dalam tubuh kita bercampur
dengan beberapa zat yang terkandung dari asparagus itu akan mempengaruhi
hormone yang membuat kita merasa bahagia. Bila perasaan positif, hidup pun jauh
lebih bahagia.
Selain itu, asparagus juga kaya akan vitamin B kompleks dan
sejumlah mineral yang sangat bermanfaat bagi tubuh. Kandungan seratnya juga
tergolong dalam kategori sangat baik.
Serat mempunyai manfaat untuk menurunkan kadar kolesterol
dalam darah dengan menghambat penyerapan lemak atau kolesterol dalam usus
besar, sehingga kadar kolesterol dalam darah tidak meningkat.
Begitulah cara asparagus mempengaruhi suasana hati. Selain
baik untuk hati,ternyata kandungan gizi untuk tubuh juga luar biasa banyaknya.
Saran dari saya, kalau pacar anda marah, bujuklah dia pergi ke restoran,
pesankan menu asparagus untuk dia. Biarkan hormone bahagianya bereaksi saat dia
memakan asparagus. Tapi ingat, jangan terlalu banyak memakannya, atau anda akan
ditinggal tidur oleh pacar anda karna terjadi reaksi oleh zat penidur
serotonin.
Kuras Racun dengan Asparagus
Kandungan gizi asparagus sangat baik (excellent).
Sayuran ini membantu pertumbuhan anak-anak, menangkal berbagai penyakit
degeneratif, dan dapat menyenangkan hati.
Nama asparagus langsung diambil dari bahasa
Latinnya, yaitu Asparagus officinalis yang termasuk ke dalam famili
Asparagaceae dan genus Asparagus. Dalam bahasa Yunani, asparagus disebut
aspharagos, sedang dalam bahasa Persia, dikenal dengan asparag yang berarti
tumbuh.
Asparagus merupakan sejenis sayuran yang
merupakan tanaman berumah dua. Artinya, tanaman ini ada yang jantan dan ada
yang betina. Asparagus berasal dan banyak ditanam di Amerika,
khususnya Amerika Utara, antara lain Lembah California,
Sacramento, New Jersey, Carolina Selatan, dan
Illinois. Rebung asparagus yang diambil sebagai sayuran adalah rebung yang
besar berwarna putih, lunak, dan gemuk.
Lahan yang dibutuhkan oleh sayuran asparagus
adalah dataran tinggi dengan ketinggian 600-900 m di atas permukaan laut.
Asparagus dapat tumbuh optimal pada suhu antara 15-25
derajat Celsius dengan curah hujan yang cukup banyak dan merata sepanjang
tahun, yaitu berkisar antara 2.500-3.000 mm/tahun.
Karena itu, syarat utama lahan harus dataran
tinggi, berhawa sejuk, dan dekat sumber air agar
kebutuhan air di musim kemarau tercukupi. Areal dengan kondisi seperti di atas
jarang ditemukan di Indonesia.
Cegah Osteoporosis
Asparagus biasanya disajikan setelah direbus dan dikukus. Di Belanda, asparagus biasanya disajikan dalam bentuk pasta. Selain itu, asparagus biasanya diminyaki dengan olive oil dan dikonsumsi bersama keju. Asparagus yang disukai adalah yang bentuknya tidak terlalu panjang. Di Indonesia, asparagus biasanya disajikan dalam bentuk sup kepiting.
Asparagus biasanya disajikan setelah direbus dan dikukus. Di Belanda, asparagus biasanya disajikan dalam bentuk pasta. Selain itu, asparagus biasanya diminyaki dengan olive oil dan dikonsumsi bersama keju. Asparagus yang disukai adalah yang bentuknya tidak terlalu panjang. Di Indonesia, asparagus biasanya disajikan dalam bentuk sup kepiting.
Asparagus merupakan salah satu jenis sayuran yang
mempunyai nilai gizi yang sangat baik. Kandungan gizi asparagus dapat dilihat
pada tabel. Asparagus merupakan sumber vitamin K, asam folat, vitamin C, dan
vitamin A yang sangat luar biasa (excellent).
Konsumsi 1 cangkir asparagus dapat memenuhi 114,8
persen dari kebutuhan tubuh akan vitamin K setiap hari. Vitamin K berguna untuk
pengeluaran protrombin yang diperlukan untuk pembekuan darah.
Selain itu, vitamin K juga diperlukan untuk
pembentukan dan perbaikan tulang. Vitamin K dapat membantu proses sintesis osteocalcin yang dapat membantu mencegah
osteoporosis.
Vitamin K memainkan peran penting di dalam
saluran usus dan membantu mengubah glukosa menjadi glikogen untuk disimpan di
dalam hati. Kekurangan vitamin K dapat menyebabkan perdarahan gusi, hidung,
usus, dan saluran kencing.
Kadar asam folat pada asparagus mencapai 262,8
mkg per cangkir. Menurut The George Mateljan Foundation, konsumsi 1 cangkir
asparagus telah dapat memenuhi 65,7 persen kebutuhan tubuh akan asam folat setiap
hari.
Sifat DiuretikAsparagus dapat disajikan panas ataupun dingin. Namun, pada proses pengolahan sebaiknya hindari peralatan masak yang menggunakan besi karena kandungan tanin akan bereaksi dengan besi dan menyebabkan perubahan warna pada asparagus.
Asparagus yang baik mempunyai bentuk melingkar. Asparagus putih mempunyai flavor yang lebih lembut dibandingkan dengan asparagus hijau. Di pasaran saat ini juga terdapat asparagus ungu yang lebih terasa seperti buah dibanding asparagus putih maupun hijau.
Untuk menghasilkan flavor yang terbaik, konsumsi
asparagus sebaiknya dilakukan sehari atau dua hari setelah dibeli. Asparagus
sebaiknya disimpan dalam refrigerator (lemari pendingin). Hindari pencahayaan
lampu atau sinar matahari saat penyimpanan karena akan merusak struktur asam
folat pada asparagus.
Asparagus mempunyai sifat diuretik yang sangat
baik. Hal itu disebabkan kandungan asam amino asparagin di dalamnya. Sifat
diuretik tersebut dapat dimanfaatkan untuk menguras komponen toksik (racun)
yang ada di dalam tubuh, yaitu melalui urin.
Namun, konsumsi asparagus berlebih dapat
menyebabkan urin (air kencing) menjadi berbau tidak sedap. Hal itu disebabkan
kombinasi methyl mercaptan dengan S-methyl-thioacrylate dan S-methyl-3-
(methylthio)thiopropionate.
Penderita gout atau asam urat disarankan untuk
tidak mengonsumsi asapargus secara berlebihan. Hal itu disebabkan kandungan
purinnya yang cukup tinggi.
Sahabat Hati
Asparagus juga diunggulkan sebagai bahan pangan yang kaya akan triptofan, vitamin B1, B2, B3, B6, mangan, serat pangan, tembaga, fosfor, kalium, dan protein (kategori very good). Kandungan gizi lain yang cukup potensial adalah besi, seng, magnesium, selenium, dan kalsium (kategori good).
Asparagus juga diunggulkan sebagai bahan pangan yang kaya akan triptofan, vitamin B1, B2, B3, B6, mangan, serat pangan, tembaga, fosfor, kalium, dan protein (kategori very good). Kandungan gizi lain yang cukup potensial adalah besi, seng, magnesium, selenium, dan kalsium (kategori good).
Asparagus kaya akan triptofan yang biasanya
banyak terdapat pada produk hewani, seperti daging dan telur. Triptofan
merupakan asam amino penghasil serotonin, yaitu suatu hormon untuk mengendurkan
saraf pada pusat otak. Itulah sebabnya, serotonin juga sering disebut sebagai
hormon penidur.
Triptofan juga berfungsi untuk mengubah suasana
hati, yakni makanan yang masuk ke dalam tubuh memiliki reaksi kimia yang dapat
memengaruhi perasaan yang diproduksi otak. Bila perasaan positif, hidup pun
jauh lebih bahagia.
Selain itu, asparagus juga kaya akan vitamin B
kompleks dan sejumlah mineral yang sangat bermanfaat bagi tubuh. Kandungan
seratnya juga tergolong dalam kategori sangat baik.
Serat mempunyai manfaat untuk menurunkan kadar
kolesterol dalam darah dengan menghambat penyerapan lemak atau kolesterol dalam
usus besar, sehingga kadar kolesterol dalam darah tidak meningkat.
Langkah-langkah budidaya Asparagus
Persiapan Bibit
Persiapan Bibit
Pembibitan Asparagus dapat dilakukan secara vegetatif dengan
kultur jaringan, anakan yang berasal dari tunas maupun setek, serta secara
generatif dari biji. Dari ke tiga asal bibit tersebut, bibit yang berasal dari
biji lebih baik. Awalnya, bibit didatangkan dari Taiwan, tetapi mulai tahun
2007 ini petani mulai mengembangkan usaha pembibitan asparagus secara mandiri.
Harga bibit Asparagus hijau mencapai 2,5 juta rupiah untuk setiap 2 pound atau
800 gram-nya. Dalam luasan 1 ha lahan memerlukan 600 gr bibit asparagus.
Asparagus merupakan tanaman yang ditanam secara tidak
langsung (Indirect seedling) melalui persemaian. Dalam pembibitan dengan biji
terdapat 6 tahap, yaitu :
1. Persemaian
Dalam persemaian, perlu diperhatikan pemilihan lahan
persemaian yaitu lahan yang berdrainase baik, bukan bekas lahan tanaman
asparagus, tanahnya gembur, subur dan berpasir. Bedengan tempat persemaian
dilakukan pengolahan tanah, diberi pupuk dasar dan Furadan 3G untuk menghindari
hama. Bedengan dibuat dengan lebar 120 cm, tinggi 20 – 25 cm, lebar parit 40 cm
dengan kedalaman 40 cm.
2. Perendaman benih
Benih yang akan disemaikan sebelumnya direndam dalam air
dingin pada suhu 27ºC selama 24-48 jam. Selama perendaman, air diganti 2 – 3
kali. Biji ynag mengambang pada saat perendaman dibuang.
3. Semai benih
Benih disemai pada tanah dengan jarak tanam 15×10 cm, dengan
kedalaman 2,5 cm, setiap 1 lubang ditanam 1 biji. Di atas permukaan tanah
ditutup jerami atau sekam kemudian disiram secukupnya.
4. Perawatan persemaian
Meliputi pencegahan hama dan penyakit dilakukan seawal
mungkin.
5. Pemupukan
Sewaktu masih dipersemaian setiap 20 – 30 hari dilakukan
pemupukan susulan urea.
6. Seleksi dan Pencabutan benih
Transplanting atau pemindahan bibit dilakukan setelah 5 – 6
bulan. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam transplanting diantaranya bibit
yang akan dipindahkan adalah bibit yang sehat; bibit yang dicabut harus segera
ditanam; dan sebelum penanaman akar dipotong, disisakan 20 cm, dan pucuk
tanaman dipangkas hingga tinggi tanaman hanya ± 20 cm.
Pengolahan Tanah
Sebelum penanaman, lahan yang akan ditanami asparagus
dibajak dalam dan merata. Dibuat parit dengan kedalaman 15 – 20 cm. Untuk
tempat tanam, jarak antar tanaman 40 – 50 cm dan jarak antar baris 1,25 – 1,5
m. Pada awal tanam tidak digunakan pupuk kimia, tetapi menggunakan pupuk
kandang.
Penanaman
Bibit yang ditanam adalah bibit yang sudah berumur 5 – 6
bulan. Penanaman dilakukan pada pagi hari sekitar jam 9 atau pada sore hari
sekitar jam 4.
Pemeliharaan
Pemeliharaan tanaman Asparagus meliputi :
1. Pembumbunan
Apabila tunas sudah mulai tumbuh, dapat dilakukan
pembumbunan. Pada musim hujan, parit diperdalam. Hal ini karena Asparagus tidak
menyukai genangan.
2. Pemangkasan
Pemangkasan dilakukan setelah induk tanaman membentuk 8 – 10
batang, selebihnya dipangkas. Setelah mendekati masa panen batang yang
dipelihara cukup 3 – 5 batang. Pemangkasan juga dilakukan pada cabang dan
batang yang terserang hama atau penyakit.
3. Pengairan dan drainase
Dilakukan dengan cara menggenangi parit (di-Lêb) setinggi
setengah dari tinggi parit, ditunggu hingga air meresap sampai atas, kemudian
sisa air dibuang.irigasi pada musim kemarau dilakukan tiap 1 minggu sekali.
4. Pemupukan susulan
Selain pupuk susulan biasa, setiap tahun juga dilakukan
pemupukan berkala, yaitu pemupukan berat seperti saat pertama kali tanam. Pada
saat tersebut tidak dilakukan panen selama 3 – 4 minggu (fase istirahat) dan
dilakukan seleksi induk. Pupuk susulan dilakukan dengan cara membuat parit
sepanjang barisan berjarak 20 cm dari tanaman, dalamnya parit 15 cm kemudian
pupuk dicampur dan ditutup dengan tanah. Pupuk susulan kimia diberikan setiap
bulan, sedangkan pupuk kandang diberikan setiap 3 bulan sekali. Pupuk susulan
ke empat kembali lagi seperti pupuk I, dan seterusnya.



